This is default featured post 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.

This is default featured post 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.

This is default featured post 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.

This is default featured post 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.

This is default featured post 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.

Senin, 22 Oktober 2012

Simulasi jaringan CISCO


packet tracer adalah software yang dikembangkan oleh cisco untuk simulasi jaringan komputer menggunakan perangkat-perangkat cisco. Mulai dari router, switch, perangkat wireless, dsb. Jadi dalam simulasi tersebut kita bisa melihat dan mencoba apa yang terjadi dalam jaringan komputer.
Di sini saya akan mencoba untuk mempraktekkannya :
1. Pertama kita buka terlebih dahulu aplikasi Cisco Packet Tracer, setelah itu akan muncul tampilan utama dari aplikasi tersebut dengan default Logical view.  Pada logical view ini, kita dapat menambahkan perangkat-perangkat jaringan yang ada,seperti End Devices, WAN Emulation, Custom Made Service, Multiuser Connection, Routers, Switces, Hubs, Wireless Devices, dan Connection.
Seperti tampilan di bawah ini.
*yang ada di kotak merah merupakan pilihan perangkat-perangkat
2. Kemudian kita klik End Devices (bagian pojok kiri bawah)  >> drag icon PC
Di sini saya memakai 2 PC untuk mensimulasikan jaringannya.
Seperti tampilan di bawah ini.
*yang ada di kotak merah merupakan pilihan dari End Systems yang ada
3. Kemudian setelah siap dua perangkat yang akan dihubungkan, maka pada bagian ini kita akan menghubungkan dua PC memakai Connection yaitu dengan cara :
Klik Connection >>  klik Copper Cross-Over >> klik komputer 1 >> klik FastEthernet >> klikkomputer 2 >> klik FastEthernet.
*copper cross-over adalah salah satu pilihan Connection yang berfungsi untuk menghubungkan perangkat-perangkat dengan jenis yang sama.
Titik hijau merupakn tanda bahwa koneksi diantara 2 komputer tersebut sudah terbentuk.
Seperti tampilan di bawah ini.
*yang di dalam kotak merah merupakan icon Connection dan pilihannya
4. Kemudian kita lakukan konfigurasi terhadap 2 komputer tersebut dengan cara,
Klik komputer 1 >> tab Config >> klik FastEthernet >> isikan IP Address pada kotak IP Address (misalnya 192.168.5.1.) >> tab pada bagian Subnet Mask.
Pada bagian Subnet Mask kita tidak perlu mengisikan nilainya, karena aka muncul default tersendiri, yaitu 255.0.0.0
*lakukan hal yang sama pada komputer 2.
Seperti tampilan di bawah ini.
*yang ada di kotak merah merupakan bagian-bagian dalam konfigurasi
5. Setelah kita konfigurasi, yang akan kita lakukan selanjutnya yaitu melakukan ping, dengan cara,
Klik komputer 1 >> tab Desktop >> klik Command Prompt >> lakukan ping untuk IP Addresskomputer 2 (162.168.5.2).
Seperti tampilan di bawah ini.
Menandakan bahwa koneksi telah terhubung diantara komputer 1 dan komputer 2 dan juga menandakan bahwa ping telah berhasil
*yang ada di kotak merah merupakan proses melakukan ping
6. Untuk selanjutnya kita dapat menggunakan lebih dari 2 komputer untuk membuat simulasi jaringan komputer, kita membutuhkan Switch.
Untuk menambahkan Switch pada tampilan, maka
Klik Switch (pada pilihan devices pojok kiri bawah) >> drag icon Switch Generic (Switch-PT-Empty) >> klik icon Switch yang sudah di drag.
* Switch-PT-Empty merupakan contoh Switch yang bisa kita atur jumlah konektor nya maksimal 10 buah.
Seperti tampilan di bawah ini.
*yang ada di kotak merah merupakan contoh Switch dan pilihannya
7. Setting switchnya, agar terdapat konektor-konektor untuk menhubungkan End Devices yang diinginkan.
matikan Switch >> Modules >> PT-Switch-NM-1CFE >> drag sebanyak tiga kali ke kotak Physical Device View yang kosong >> nyalakan kembali Switch
* pada umumnya port Fast Ethernet (10/100 MBps), PT-Switch-NM-1CFE merupakan contoh dari jenis konektor nya yaitu Module provides one Fast-Ethernet interface for use with copper media.
Seperti tampilan di bawah ini.
*yang di kotak merah pilihan jenis konektor, jumlah yang mau dipasangkan, dan tombol on/off pada Switch
8. Sebelum kita hubungkan komputer dengan menggunakan Switch, yang harus kita lakukan adalah memutuskan hubungan diantara  komputer 1 dan komputer 2 tersebut.
Klik icon “X” sebagai icon Delete di bagian kanan >> klik pada kabel penghubung.
Untuk menghubungkan komputer 1 dan komputer 2 dengan menggunakan Switch, maka kita hubungkan komputer 1 dengan Switch dengan menggunakan kabel Straight. Begitu juga dengan komputer 2.
*kabel Straight digunakan untuk menghubungkan 2 devices yang berbeda, sebagai contohnya, End Systems dengan Switch.
Kemudian Klik Connection >> Klik Copper Straight-Through >> klik icon Switch >> klik iconPC.
Ulangi hal tersebut, sampai semua PC mempunyai koneksi terhadap Switch.
Seperti tampilan di bawah ini.
*titik hijau menandakan bahwa koneksi diantara kedua komputer tersebut dengan menggunakan Switch telah terbentuk.
*yang ada di kotak merah merupakan contoh dari Connection Copper Straight-Through
9. Selanjutnya kita cek, dengan melakukan ping. Cara nya sama seperti yang telah dijelaskan sebelumnya.
10.  Cisco Packet Tracer adalah merupakan simulasi, klik pada kanan bawah, di belakang Realtime Mode. Dengan mode Simulation ini, kita dapat meng-capture segala aktivitas jaringan yang kita lakukan, mirip aplikasi Wireshark pada implementasi sebenarnya. Untuk mencobanya, kita aktifkan dulu Auto Capture/Play. Lalu kita coba ping lagi dengan Simulation Mode. Proses Ping akan disimulasikan pada logical workspace dengan ikom amplop. Di sebelah kanan terdapat event list yang mencatat aktifitas kita (seperti wireshark). Misal kita lakukan ping dari komputer 1 ke komputer 2, maka kita akan melihat tampilan animasi pesan dalam proses ping nya. Pesan tersebut akan berjalan pada kabel yang ada. Pesan dari komputer 1 akan masuk ke Switch, kemudian diteruskan ke komputer 2. Lalu, komputer 2 membalas reply dari pesan tersebut dengan mengirimkan pesan balik.
Seperti tampilan di bawah ini.
*yang ada di kotak merah merupakan tampilan pesan yang sedang berjalan
11.  Kemudian saya mencoba untuk membuat simulasi dengan menggunakan 10 buah komputer dan 2 buah Switch.
Seperti tampilan di bawah ini.
12.  Kemudian kita coba lagi dengan melakukan ping lagi. Maka akan terlihat animasi pesan yang sedang berjalan dalam jaringan komputer tersebut.
Seperti tampilan di bawah ini.

Power Line Communication

Adanya korelasi kecepatan akses
yang lamban dengan uang yang harus
dikeluarkan menyebabkan penggunaannya
di masyarakat masih untuk
kalangan terbatas. Bagaimana
solusinya? Jawabnya PLC adalah alternatif
solusinya. Berbagai teknologi
PLC (PowerLine Communication)
telah dikembangkan dan memiliki
kemampuan akses intenet yang cukup
tinggi, bahkan Akses internet
melalui Teknologi Digital Power Line
(DPL) akan menjadi 1 Mbps, 20 kali
lebih cepat dari koneksi telpon/modem
standar (Dial-Up). Ini adalah suatu
harapan sekarang dan kedepan
bagi pengguna internet.
Ada apa dengan aliran listrik?
Mengalirnya arus listrik dalam
bentuk gelombang sinusoida ini, ternyata
dapat dimanfaatkan untuk media
komunikasi sinyal suara dan data
yang dikenal dengan nama Powerline
Communication (PLC). Bagaimana
konsepnya ?, secara sederhana
hal ini dapat dianalogikan/dimisalkan
bahwa arus listrik mengalir
seperti air laut yang menghasilkan
gelombang dan buih. Gelombang
adalah arusnya, sedangkan buih berupa
noisenya. Noise inilah yang dimanfaatkan
oleh Teknologi PLC
untuk menghantarkan sinyal suara
dan data. Namun untuk menumpangkan
sinyal telekomunikasi tersebut
dibutuhkan frekuensi pada kisaran
1 – 30 MHz. Frekuensi ini
mampu mengantarkan
data hingga
kecepatan 2 Mbps -
4.5 Mbps. Implikasinya,
dengan teknologi
PLC, aliran listrik
nantinya tidak
hanya dimanfaatkan
untuk mengakses
internet, namun
perkembangannya
dapat dimanfaatkan
sebagai telepon atau
pembacaan meteran,
yakni dengan
menginstal modem
PLC yang berfungsi
mentransfer sinyal
suara dan data.
Sehingga jika si
pengguna menginginkan
agar dapat
berkomunikasi dengan
dua jalur sekaligus
(internet dan
telepon) pada satu
jalur kabel listrik,
maka dengan dua
modem teknologi
PLC hal ini dapat terealisasikan.
Frekuensi Kerja
PLC
Secara konseptual
sistem transmisi PLC
cukup sederhana,
yaitu dengan cara
“menitipkan” sinyal
data telekomunikasi
pada noise
yang ada pada energi
listrik. Namun,
secara teknis untuk
menumpangkan sinyal data diperlukan
frekuensi rendah dengan kisaran
1-50 Hz dan membutuhkan kondisi
tegangan listrik yang stabil. Disisi
lain, kualitas kirim suara dan data dipengaruhi
oleh bandwidth, frekuensi
yang digunakan, dan SNR. Bandwidth
tinggi dicapai dengan menggunakan
kisaran frekuensi yang tinggi
atau dengan menaikkan level SNR.
Untuk menaikkan level SNR, dibutuhkan
injeksi sinyal yang lebih tinggi.
Sementara standar frekuensi yang
dialokasikan untuk PLC berada sekitar
1-50 hz.
PLC harus bekerja dengan daya
sinyal/frekuensi yang rendah. Karena
pada frekuensi tinggi bisa terjadi
radiasi dari kabel listrik yang dapat
mengganggu frekuensi lainnya. Ketentuan
ini berlawanan dengan kebutuhan
SNR yang tinggi karena beragam
gangguan bisa muncul. Proses
mencapai nilai SNR yang bagus
dihadapkan kendala munculnya efek
radiasi oleh kabel listrik. Padahal nilai
SNR yang dibutuhkan harus
mampu mengatasi noise background
yang mungkin muncul.
Masalah tersebut dapat diatasi dengan
cara menggunakan dua buah
metode modulasi. Yang pertama
adalah Teknik Modulasi CDM (Code
Division Multiplexing) atau Spread
Spectrum.
Dalam menggunakan metode ini,
sinyal informasi dapat tersebar dalam
kisaran frekuensi yang lebar.
Tingkat sinyal informasi dibuat sangat
rendah dengan harapan tidak
akan terganggu tingkat noise yang
sangat tinggi di PLC.
Kedua, dengan menggunakan
Teknik Modulasi OFDM (Orthogonal
Frequency Division Multiflexing).
Metode modulasi ini dipergunakan
banyak vendor karena dinilai cukup
stabil. Efisiensi modulasinya dapat
mencapai 5 bit per hz yang lebih tinggi
dari metode modulasi lainnya.
Pada proses pendistribusian listrik
ke pelanggan, agar tegangan sesuai
standar peralatan pelanggan 220 V,
maka melalui trafo distribusi tegangan
12 kV diturunkan menjadi 380
V. Jaringan dengan tegangan 20 kV
/380 V inilah yang disebut jaringan
tegangan rendah. Trafo distribusi di
Indonesia biasanya diletakkan tergantung
pada tiang-tiang listrik yang
sering kita lihat dipinggir jalan.
Dimanakah titik tumpang sari atau
“penitipan” sinyal-singal telekomuni-
Komunikasi Data Lewat Kabel Listrik
MUNGKINKAH Akses
internet pada jaringan
listrik ?
Internet keberadaannya
oleh sebagian masyarakat
kita merupakan sarana
komunikasi yang cukup
mahal, sehingga penggunaan
hanya dikalangan
terbatas saja.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More