Saat ini siapa yang tidak kenal dengan antena wajan bolik. Antena yang berfungsi untuk menangkap signal wifi ini pertama kali diperkenal oleh Onno W. Purbo
(founder konsep wajanbolic). Kemudian konsep wajanbolic ini
dikembangkan juga oleh Pak Gunadi atau yang lebih dikenal dengan e-goen.
Karena itu, wajan bolik buatannya diberi nama Wajanbolic e-goen.
Konsep antena wajan bolik sendiri
sangat sederhana, namun manfaatnya sangat luar biasa. Banyak orang yang
sudah bisa menikmati koneksi internet yang cepat dan murah, bahkan
gratis dengan menembak hotspot wi-fi yang sedang menjamur saat ini, seperti di cafe-cafe, mall, taman kota, kampus, sekolah, dll.
Membuat antena wajan bolik tidak lah
susah, juga tidak membutuhkan dana yang besar (sekitar 300 - 500 ribu
rupiah). Bahan-bahan utama pembuatnya antara lain: wajan/tutup
panci, pralon (pipa plastik), aluminium foil atau lakban aluminium, USB
Wi-Fi Adapter, dan kabel UTP (kabel untuk perpanjangan USB).
Sebagai catatan, USB Wi-Fi Adapter yang saat ini paling populer atau
paling banyak digunakan orang dalam pembuatan antena wifi wajan bolik
adalah USB Wi-Fi Adapter TP-Link TL-WN322G.
Selain memiliki tingkat sensifitas yang tinggi, juga karena USB Wi-Fi
Adapter TP-Link TL-WN322G harganya murah meriah.

Walaupun pembuatan antena wajan bolik
tergolong mudah, bahkan boleh dibilang sangat mudah, namun dalam proses
pembuatanya tetap saja ada rumus-rumus penting yang perlu diperhatikan.
Seperti rumus untuk menentukan ukuran diameter pralon dan wajan,
panjang pralon, dan lain sebagainya. Rumus ini sangat menentukan tingkat
keberhasilan dari wajan bolik tersebut. Oleh karena itu harus
benar-benar teliti dalam perhitungan dan pengukurannya.
0 komentar:
Posting Komentar